Perbedaan Distribusi Pendapatan dan Kekayaan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam
Posted in
Label:
Economic,
Tahukah Anda
Sabtu, 19 Oktober 2013
Teori Organisasi umum 1 (Tugas ke-1)
Posted in
Label:
Kampus,
Tugas Softskill
Senin, 07 Oktober 2013
1.
Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,
metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D.
Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
·
Cester I.
Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbin menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja
atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
1.
Manajemen dan Organisasi
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni
melaksanakan dan mengatur. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
A.
Manajemen
Manajemen adalah
proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan
tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan
kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara
fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian
eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :
a)
Manajemen Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
b)
Manajemen Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
a)
Manajemen Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
b)
Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
#Fungsi dan Proses Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
#Ciri-ciri Manajer Profesional
:Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung jawab.Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi
kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering kali klien
terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer berada dalam posisi
yang rawan, atau yang berbahaya. Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik
keempat dari profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan
(commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan
hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
B.
Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
#Bentuk-bentuk Organisasi :
1)
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2) Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk ole masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk ole masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3)
Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
#Prinsip-prinsip
Organisasi :
§ Pembagian
kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah
hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
§ Wewenang,
Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,.
Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang
digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer
harus sama dengan tanggung jawabnya.
§ Disiplin,
Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.
Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan
organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari
peraturan tersebut.
§ Kesatuan
komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
§ Kesatuan
arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
§ Mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau
kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
§ Remunarasi,
Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
§ Sentralisasi,
ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen)
atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya
terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk
setiap situasi.
§ Rantai
scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling
rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi,
jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi
silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus
diberitahu.
§ Tata tertib,
Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
§ Keadilan,
Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
§ Stabilitas
masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti.
§ Inisiatif,
Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan
berusaha keras.
§ Esprit de
corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam
organisasi (dari sebuah sumber buku).
3. Manajemen
dan Tata Kerja
Tata kerja
atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktuyang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses
kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang
tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan
secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada
pokoknya ditujukan untuk :
§ Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
§ Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
§ Menjamin
adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi
hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
#Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja).
Manajemen menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
#Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja).
Dengan
adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan
dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk
sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada
dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sehingga hubungan timbal baliknya juga sangat baik. Penggambaran diatas telah
jelas memberikan keterangan bahwa Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja bila
semuanya terurut dan dilaksanakan dengan benar, maka secara otomatis suatu
tujuan Organisasi pun akan tercapai.
4.
Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Manajemen,Organisasi
dan Tata Kerja
Dari uraian
diatas dapat dikatakan bahwa hubungan antara manajemen, organisasi, dan tata
kerja sangatlah erat dan tidak dapat begitu saja dipisahkan karena satu sama
lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan atau
pekerjaan. Dan dapat dikatakan pula bahwa organisasi dan tata kerja merupakan
salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Hal ini
dapat kita ketahui bahwa pengertian organisasi dan tata kerja adalah rangkaian
suatu proses pekerjaan atau kegiatan yang harus dilakukan dengan cara
meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya
proses manajemen, terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi
dalam tercapainya tujuan yang sebelumnya sudah diterapkan. Dapat diketahui pula
bahwa maksud yang terkandung dalam uraian yang di jelaskan sebelumnya mempunyai
beberapa arti tertentu diantaranya sebegai berikut:
§ Organisasi
dan Tata kerja merupakan syarat terlaksananya suatu kegiatan atau pekerjaan.
§ Organisasi
dan Tata kerja merupakan satu – kesatuan yang harus di gabungkan dalam kegiatan
manajemen.
§ Organisasi
dan Tata kerja dapat dijadikan sebagai pemanfaatan dalam berbagai sumber –
sumber tenaga yang disertai waktu yang digunakan secara tepat.
§ Organisasi dan
Tata kerja berguna dalam meningkatkan efisiensi atau kinerja dalam proses
kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajemen
dapat dicontohkan bahwa proses kegiatan dari seorang pimpinan yang harus
dilakukan dengan cara mempergunakan pemikiran yang rasional maupun praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang
lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber – sumber yang lain
dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat – tepatnya.
Berikut
adalah kegiatan manajemen yang dilakukan dalam tercapainya suatu pekerjaan
dengan tujuan tertentu.
§ Perencanaan, yaitu
suatu proses pekerjaan atau kegiatan secara pemikiran dan pengamatan secara
tepat melalui prioritas – prioritas yang dilakukan secara rasional dan matang
sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
§ Pengorganisasian, yaitu
proses penyusunan mengenai penempatan, pembagian kerja serta unit – unit kerja
secara tepat.
§ Pendorongan, yaitu
proses kegiatan untuk mendorong kinerja dan memberi semangat atau dukungan
secara relawan kepada para pegawai yang dipekerjakan.
§ Pengendalian, yaitu
rangkaian kegiatan yang berpacu pada pengawasan serta penyempurnaan penilaian
demi tercapainya suatu perencanaan yang baik.
Seperti yang
dikemukakan oleh George R Terry yang dinamakan istilah tersebut adalah The six
M’s in Management. Berikut adalah sarana manajemen yaitu :
a)
Manpower (Tenaga kerja).
b)
Money (Uang).
c)
Materials (Bahan – bahan).
d)
Machines and Equipment (Mesin dan
peralatan).
e)
Methods (Metode).
f)
Market (Pasar).
Tata kerja
yang teratur serta terarah membuat proses berlangsungnya kegiatan manajemen
semakin baik, tata kerja merupakan proses kegiatan kerja yang dilakukan secara
ilmiah dan praktis
Jadi dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dijelaskan
seperti berikut:
Manajemen: Menjelaskan bagaimana perlunya proses kegiatan dan pendayagunaan sumber – sumber serta waktu sebagai acuan untuk terlaksananya tujuan yang ingin dicapai.
Tata kerja: Menjelaskan tentang proses terjadinya suatu kegiatan dengan waktu yang tersedia digunakan secara baik dan benar.
#Manajemen, organisasi, dan tata kerja
Jadi pada dasarnya hubungan timbal balik dari ketiganya tersebut yaitu manajemen, organisasi, dan tata kerja memiliki hubungan erat antara ketiganya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Manajemen: proses kegiatan yang dilakukan secara bekerja sama antar manusia dengan pencapaian tujuan yang terarah.
Organisasi: suatu alat yang bersifat sebagai pengelompokkan kerja sama antar manusia dan sebagai alat tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Tata Kerja: yaitu pola atau cara – cara dan pengaturan bagaimana kegiatan kerja sama dapat dilakukan secara efisien demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Jadi dapat dikatakan bahwa dari keseluruhan ketiga uraian diatas jelaslah bahwa manajemen, organisasi, dan tata kerja tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena ketiganya memiliki proses tujuan yang sama dalam tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Manajemen: Menjelaskan bagaimana perlunya proses kegiatan dan pendayagunaan sumber – sumber serta waktu sebagai acuan untuk terlaksananya tujuan yang ingin dicapai.
Tata kerja: Menjelaskan tentang proses terjadinya suatu kegiatan dengan waktu yang tersedia digunakan secara baik dan benar.
#Manajemen, organisasi, dan tata kerja
Jadi pada dasarnya hubungan timbal balik dari ketiganya tersebut yaitu manajemen, organisasi, dan tata kerja memiliki hubungan erat antara ketiganya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Manajemen: proses kegiatan yang dilakukan secara bekerja sama antar manusia dengan pencapaian tujuan yang terarah.
Organisasi: suatu alat yang bersifat sebagai pengelompokkan kerja sama antar manusia dan sebagai alat tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Tata Kerja: yaitu pola atau cara – cara dan pengaturan bagaimana kegiatan kerja sama dapat dilakukan secara efisien demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
Jadi dapat dikatakan bahwa dari keseluruhan ketiga uraian diatas jelaslah bahwa manajemen, organisasi, dan tata kerja tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena ketiganya memiliki proses tujuan yang sama dalam tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
5. Ciri-Ciri
Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang
ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan
bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
§ Adanya suatu
kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
§ Adanya
kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
§ Tiap-tiap
orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan
lain-lain,
§ Adanya
kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
§ Adanya
tujuan yang ingin dicapai.
§
Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
§
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan
Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Formalitas, merupakan ciri
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2) Hierarkhi, merupakan ciri organisasi
yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk
piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan
kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
3) Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal
ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan
sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya
dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4) Lamanya (duration), menunjuk pada
diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang
menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan
dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1) Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan
yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah
organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2) Memiliki identitas yang jelas.
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki
identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi,
tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3) Keanggotaan formal, status dan
peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai
dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
6. Unsur-Unsur Organisasi
Berikut
unsur-unsur organisasi yaitu :
§ Manusia
(Man).
§ Kerjasama
§ Tujuan
Bersama.
§ Peralatan
(Equipment).
§ Lingkungan
§ Kekayaan
alam.
§ Kerangka/Konstruksi
mental
Secara garis besar organisasi mempunyai
tiga unsur yaitu manusia, kerjasama dan tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
§ Sebagai
wadah atau tempat untuk bekerja sama.
§ Proses kerja
sama sedikitnya antara dua orang
§ Jelas tugas
dan kedudukannya masing-masing.
§ Ada tujuan
tertentu
Secara ringkas unsur-unsur
organisasi yang paling dasar adalah :
§ Harus ada
wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
§ Harus ada
orang-orang yang bekerja sama.
§ Kedudukan
dan tugas masing-masing orang harus jelas.
§ Harus ada tujuan
bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu
organisasi terdiri dari :
a)
Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam
beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan
pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan
masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan
perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia
lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan
self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan
elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf
ditransmisikan hanya ke satu arah).
b) Pekerjaan dalam
organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl yaitu isi, keperluan dan konteks.
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl yaitu isi, keperluan dan konteks.
7. Teori Organisasi
Organisasi memiliki 3 teori, yaitu:
#Teori organisasi klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
#Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c.
Kerjasama
d.
Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan
menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi
pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a)
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b)
Proses Skalar & Fungsional
(proses pertumbuhan vertical dan horizontal
c)
Struktur (hubungan antar kegiatan)
d)
Rentang kendali (berapa banyak
atasan bisa mengendalikan bawahan).
#Teori
Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
§ BIROKRASI Dikembangkan
dari Ilmu Sosiologi
§ ADMINISTRASI
Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
§ MANAJEMEN
ILMIAH Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
#TEORI
BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku
“The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and
Economic Organization”.
Istilah
BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
§ Pembagian
kerja
§ Hirarki
wewenang
§ Program
rasional
§ Sistem
Prosedur
§ Sistem
Aturan hak kewajiban
§ Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
#TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
§ Kegiatan
Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§ Kegiatan
Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§ Kegiatan
Financial (penggunaan optimum modal)
§ Kegiatan
Keamanan
§ Kegiatan
Akuntansi
§ Kegiatan Manajerial
#MANAJEMEN ILMIAHDikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR. Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat
jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek
manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
§ Menggantikan
metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
§ Mengadakan
seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
§ Pengembangan
ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan.
§ Perlu
dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah.
#Teori
Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a)
Partisipasi
b)
Perluasan kerja
c)
Manajemen bottom_up
#Teori
Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
8.
Organisasi Niaga (PT, CV, Joint Ventura, FA, Koperasi, Trust, Kartel, Holding
Company)
Organisasi Niaga adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan utama untuk
mencari keuntungan.
Berikut adalah macam-macam organisasi niaga :
1. Perseroan Terbatas (PT)
2. Perseroan Komanditer (CV)
3. Firma (FA)
4. Koperasi
5. Join Ventura
6. Trust
7. Kartel
8. Holding Company
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Ciri-Ciri dan sifat PT :
o
kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
o
modal dan ukuran perusahaan besar
o
kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik sahaM
o
dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
o
kepemilikan mudah berpindah tangan
o
mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
o
keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
o
kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang sahaM
o
sulit untuk membubarkan pt
o
pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
o
sulit untuk menarik modal yang telah disetor
o
modal besar karena didirikan banyak pihak
o
mudah mendapatkan kridit pinjaman
o
ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang
pasif tinggal menunggu keuntungan
o
relatif mudah untuk didirikan
o
kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
#Jenis-jenis CV-komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
-komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
-komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha, 1988:55).
Ketentuan-ketentuan tentang firma ini diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang bunyinya “Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersama”.
Selain itu pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyebutkan inti dari firma yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan untuk semuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih jelas, peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu dengan maksud supaya laba yang diperoleh dari itu dibagi antara mereka.
Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam menjalankan usahanya dan perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan masing-masing anggota, namun pada umumnya firma bukanlah badan hukum, melainkan sebagai sebutan dari anggota bersama-sama. Ini disebabkan karena masing-masing anggota dengan seluruh harta benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan.
Untuk mendirikan persekutuan dengan firma, maka mereka yang bersekutu dapat mendirikan dengan membuat suatu akte resmi. Akte tersebut memuat tentang apa yang sudah disetujui mereka bersama-sama, seperti nama perusahaan yang mereka dirikan, besarnya modal tiap sekutu, dll. Selanjutnya akte tersebut harus didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan mengumumkan di dalam BNRI. Yang harus didaftarkan ialah akte pendiriannya atau sebuah ikhtisar resmi dari akte itu. Ikhtisar resmi tersebut memuat hal sebagi berikut:
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan
tempat kediaman para firmant (sekutu)
2. Penunjukan tentang firma yaitu nama
bersama dengan keterangan apakah persekutuan itu adalah umum atau terbatas
untuk menjalankan sebuah cabang perusahaan.
3. Penunjukan para firmant yang tidak
dikuasakan menandatangani bagi persekutuan.
4. Saat mulainya dan akan berakhirnya
persekutuan.
Ikhtisar resmi dari
akte pendirian itu sebagaimana sudah dikatakan harus diumumkan di dalam BNRI.
Jika kedua tersebut diabaikan (tidak mendaftarkan dan mengumumkan), maka ini
berarti bahwa persekutuan bekerja dalam segala lapangan, persekutuan didirikan
untuk waktu yang tidak terbatas dan tiap sekutu berhak menandatangani dan
berbuat perbuatan hukum bagi persekutuannya.#Ciri –ciri bentuk badan usaha firma
a. Anggota firma biasanya sudah saling
mengenal dan saling mempercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di
hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan
usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan resiko
kerugian yang tidak terbatas.
#Kebaikan-kebaikan Firma
a. Jumlah modalnya relatif besar dari
usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas usahanya.
b. Lebih mudah memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar.
c. Kemampuan manajemen lebih besar
karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Disamping itu, semua
keputusan di ambil bersama-sama.
d. Tergabung alasan-alasan rasional.
e. Perhatian sekutu yang
sungguh-sungguh pada perusahaan
a. Tanggung jawab pemilik tidak
terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. Sebagai contoh, dapat dilihat
bentuk berikut ini:
Anggota Investasi Dalam
Toko Pengecer Kekayaan
Pribadi
A Rp. 400.000
B Rp. 200.000
C Rp. 100.000
Dengan berbagai macam alasan, toko tersebut mempunyai hutang sebesar Rp. 800.000. modal yang ditanamkan oleh para anggota hanya sebesar Rp. 700.000 dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Sisa hutang sebesar Rp. 100.000 harus dibayar dari kekayaan pribadi. Karena A dan B tidak memiliki kekayaan pribadi, maka sisa hutang tersebut harus dibayar oleh C.
Anggota Investasi Dalam
Toko Pengecer Kekayaan
Pribadi
A Rp. 400.000
B Rp. 200.000
C Rp. 100.000
Dengan berbagai macam alasan, toko tersebut mempunyai hutang sebesar Rp. 800.000. modal yang ditanamkan oleh para anggota hanya sebesar Rp. 700.000 dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Sisa hutang sebesar Rp. 100.000 harus dibayar dari kekayaan pribadi. Karena A dan B tidak memiliki kekayaan pribadi, maka sisa hutang tersebut harus dibayar oleh C.
b. Pimpinan dipegang oleh lebih dari
satu orang. Hal yang demikian ini memungkinkan timbulnya perselisihan paham
diantara para sekutu.
c. Kesalahan seorang firmant harus
ditanggung bersama.
#KOPERASI
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
Jenis-jenis koperasi antara lain:
·
Koperasi simpan pinjam, yaitu
koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
·
Koperasi konsumen, yaitu
koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli
barang konsumen.
·
Koperasi produsen, yaitu
koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan
pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
·
Koperasi pemasaran, yaitu
koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi
anggotanya.
·
Koperasi jasa, yaitu
koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
§ Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
§ Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
§ Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
§ Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
§ Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
§ Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
§ Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada
Joint Venture adalah kerjasama diantara dua orang atau badan usaha atau lebih untuk mengusahakan tertentu, karakteristik :
§ Waktunya terbatas
§ Masing-masing pihak dapat menyerahkan kontribusi baik berupa uang atau
barang
§ Keuntungan atau kerugian dibagi sama
§ Untuk pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal,
komisi, bonus dan lain-lain
§ Pimpinan usaha Joint Venture disebut ”managing partner” yang mempunyai
kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan keuangan.
Akuntansi untuk Joint Venture
Terdapat dua metode,
yaitu :
-
Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota
-
Rekening-rekening tiap transaksi dicatat dalam buku masing-masing anggota
Akuntansi untuk Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah. Masing-masing anggota harus mempunyai rekening Joint Venture pada buku-bukunya. Rekening Joint Venture didebit untuk semua biaya-biaya, dan dikredit untuk semua pendapatan-pendapatan dari Joint Venture. Saldo kredit atau sebaliknya di dalam rekening Joint Venture merupakan laba atau sebaliknya rugi Joint Venture tersebut. Meskipun masing-masing partner mencatat transaksi-transaksi yang terjadi, pada buku managing partner tetap harus dibentuk rekening-rekening aktiva dan hutang Joint Venture tersendiri. Seperti misalnya, rekening-rekening : Kas-Joint Venture, Piutang-Joint Venture, Hutang-Joint Venture, dll.
Masing-masing anggota selain managing partner hanya mencatat setoran modal (penyertaan) dari para anggota dan terjadinya transaksi biaya dan pendapatan-pendapatan yang mempengaruhi hak-hak penyertaan mereka. Sedang untuk transaksi-transaksi yang sifatnya hanya merupakan bentuk (konversi) dari aktiva yang satu ke aktiva yang lainnya atau dari hutang tertentu kepada hutang lainnya tidak dicatat di dalam rekening-rekening pembukuannya.Kerjasama yang belum selesai (Uncomplete Venture), apabila pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah
Apabila sampai pada akhir periode akuntansi, suatu persetujuan Joint Venture belum bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan buku-buku masing-masing partner, maka perlu ada perhitungan laba (rugi) Joint Venture. Menurut keterntuannya Joint Venture baru dapat menghitung rugi laba, apabila usaha yang menjadi obyeknya sudah selesai. Apabila Joint Venture diadakan diantara pengusaha-pengusaha atau perusahaan yang sudah memiliki pembukuan yang sudah teratur, maka pada tiap-tipa akhir periode akuntansi perlu keterangan yang lengkap tentang hasil-hasil operasi perusahaan seluruhnya.
Dalam hal pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah, maka hak-hak para anggota di dalam Joint Venture pada setiap saat dapat ditentukan (dihitung) dari saldo rekening-rekening yang menyangkut aktivitas Joint Venture. Hak-hak para anggota adalah merupakan selisih antara jumlah komulatif semua rekening yang mempunyai saldo debit dengan jumlah komulatif semua rekening yang mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota yang bersangkutan
#TRUST
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan secara horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
#KARTEL
Adalah bentuk kerjasama perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan. Kartel di bagi dalam beberapa bentuk : Kartel Kondisi (syarat), Kartel Harga, Kartel Produksi, Kartel Daerah dan Kartel Pembagian Laba.
#HOLDING COMPANY / PERUSAHAAN INDUK
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai sebagian besar saham dari
beberapa perusahaan.
9.
Organisasi Sosial
Organisasi sosial Organisasi sosial
adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit
sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali
dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Etzioni
menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut : pembagian kerja,
kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasi; ada satu atau beberapa pusat
kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan
organisasi dalam mencapai tujuan; ada pergantian tenaga bila ada individu yang
tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi. .
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya adalah:
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya adalah:
1)
Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan
yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah
organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2)
Memiliki identitas yang jelas.
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki
identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi,
tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3)
Keanggotaan formal, status dan
peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai
dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari
beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang
mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai
sebuah organisasi. Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin
dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran
pokok mereka berdasarkan kriteria-kriteria organisasi tertentu.
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
§ Organisasi
berorientasi pada pelayanan, yaitu organisasi yang berupaya memberikan
pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu
siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
§ Organisasi
yang berorientasi pada aspek ekonomi, yaitu organisasi yang menyediakan barang
dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
§ Organisasi yang
berorientasi pada aspek religius
§ Organisasi-organisasi
perlindungan
§ Organisasi-organisasi
pemerintah
§ Organisasi-organisasi
sosial
§ Organisasi-organisasi
politik.
Organisasi
formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa
komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara
eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat
lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal
tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka
beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel.
Contoh organisasi formal adalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas. Organisasi informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Contoh organisasi formal adalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas. Organisasi informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
§ Organisasi
Primer,
organisasi
semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional
anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi yimbal balik dan bukan pada kewajiban
yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah
keluarga-keluarga tertentu.
§ Organisasi
Sekunder,
organisasi
sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.
Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi
mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun
imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak
kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. Proses pembentukan Kelompok dan
Organisasi Sosial Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial
dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang
sama dalam memenuhi kebutuhannya.
10.
Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi
regional adalah organisasi yang ruang lingupnya lebih luas, namun hanya wilayah
– wilayah Negara tertentu saja yang terlibat didalam oganisasi ini. Contoh
organisasi regional adalah ASEAN, karena pada organisasi ini hanya untuk
negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja
Organisasi
Internasional adalah organisasi yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar
daripada Organisasi Regional, Organisasi Internasional wilayah yag terlibat
didalamnya mencakup seluruh Negara di dunia. Contoh organisasi Internasional
adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka untuk seluruh negara-negara
di dunia.
KESIMPULAN
Organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. Terdapat hubungan yang erat antara manajemen , organisai dan metode (tata kerja). Manajemen , organisai dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien .
Organisasi
dapat di bedakan menjadi beberapa macam, berdasarkan segi tujuan organisasi
dibedakan menjadi organisasi niaga (Perseroan Terbatas, CV, Joint Ventura, Fa,
Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi
Regional dan Internasional. Masing-masing organisasi memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Dengan berorganisasi kita dapat mencapai suatu tujuan
bersama-sama dengan anggota organisasi yang lain sehingga dengan berorganisasi
dapat melatih kita untuk saling bekerja-sama dan saling percaya.
Terdapat hubungan yang erat antara
manajemen, organisasi dan tata kerja yang ketiganya diarahkan kepada
tercapainya tujuan bersama secara efisien. Proses mempengaruhi pengambilan
keputusan. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena
lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian
tujuan-tujuan organisasi.
Menurut
saya organisasi dan metode sangat berperan penting dalam perusahaan atau dll,
karena dengan adanya organisasi dan metode dalam setiap pelaksanaanya akan
lebih terarah dan mencapai tujuan yang sesuai dengan rencana. Walaupun di
setiap organisasi memiliki cara dan metode yang berbeda-beda karena di
sesuaikan dengan rencana dan keputusan anggota tetapi dari itu semua akan tetap
sama dan menghasilkan sesuatu yang sempurna tentunya dengan kerjasama dalam organisasi
tersebut dan berjalan sesuai yang telah disepakati/dirembuk bersama-sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
organisasi memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang tata kerja dan tidak hanya itu organisasi, manajemen, dan
tata kerja juga memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini dapat saya
simpulkan bahwa organisasi, manajemen, dan tata kerja tidak dapat dipisahkan
karena memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)