Apakah Pencinta Alam
Itu??
Pecinta alam adalah dua buah kata yanng mungkin selalu menjadi tanda tanya
di setiap orang, karena pecinta alam itu sendiri mengandung pengertian yang
sangat luas sehingga menimbulkan berbagai macam pengertian dari tiap tiap
golongan, kelompok, bahkan masing-masing individu.
Pecinta alam berawal dari Cinta berarti menyukai, mengagumi, dan
menyayangi. Pecinta disini adalah orangnya atau “ pelaku “, sedangkan alam
sebagai objeknya atau “ korban “. Sehingga pecinta alam berarti orang yang
menyukai, mengagumi, dan menyayangi alam. Berbeda pandangan, berbeda pula arti
pecinta alam yang membuat pengertiannya menjadi sangat luas. Namun dilihat dari
kegiatannya, yang dapat dikatakan pecinta alam bisa dibedakan dalam beberapa
kelompok :
Kelompok pertama adalah mereka yang menyalurkan hobby dengan menggeluti
alam bebas. Mereka yang biasa atau gemar berada dalam posisi menghadapi
tantangan untuk mencari “ kepuasan “ tersendiri. Kegiatannya meliputi pendakian
gunung, panjat tebing, telusur gua, jelajah hutan, dan lain - lain.
Kelompok kedua adalah mereka yang berorientasi pada penyelamatan lingkungan
hidup. Contoh kegiatannya penanaman mangrove, penangkaran flora dan fauna,
operasi SAR, pengamatan sosial - ekonomi - budaya masyarakat dan lain - lain.
Kelompok ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan Kelompok pertama dan
kedua. Mereka yang selain menggeluti alam bebas, mereka juga berusaha melakukan
penyelamatan lingkungan hidup.
Ada juga yang mengartikan bahwa Pecinta artinya orang yang mencintai, dan
alam artinya segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Alam berarti segalanya,
baik benda hidup maupun benda tak hidup, yang ada di dunia ini. Udara, tanah, dan
air merupakan bagian dari alam yang membantu kelangsungan hidup kita. Demikian
pula dengan tanaman, hewan, dan manusia, mereka termasuk bagian dari alam ini.
Keberadaan mereka satu dengan yang lain saling mempengaruhi.
Pencinta
alam seringkali diidentifikasikan sebagai kegiatan yangg berhubungan dengan
alam. Medaki gunung,
menyusuri gua, mengagumi keajaiban dasar samudera, merambah belantara nan sunyi
dan sederet kegiatan ‘alam’ lainnya. ada
Tentang pencinta sendiri di negeri kita, seringkali kegiatan yg dilakukan hanya sebatas sloganisasi belaka, sebatas mereka menikmati alam untuk diri sendiri, sebatas mencari kepuasan untuk kepentingan pribadi. Pencinta Alam, mereka yg menamakan diri sebagai Pencinta Alam sering kali melakukan banyak aktivitas yg justru mengganggu keseimbangan alam. Menjelajah gunung dan membuat jejak-jejak disana, mencoret batu-batu di puncak, membuang sampah non organik ke sembarang tempat, membuat api unggun yg seringkali lupa dimatikan, memetik Edelweiss hingga beratus-ratus tangkai
Untuk Sebuah organisasi Pencinta Alam (yg biasanya ngetren di kalangan mahasiswa) seharusnya tidak sekadar sebuah tempat bernaung bagi mereka yg senang bertualang saja atau menghabiskan anggaran dana di kampus. Ironis membaygkan mereka melakukan pendakian besar-besaran yg menelan biaya tinggi sampai ke luar negeri, sementara, di negeri sendiri, negeri yg (seharusnya) elok dan kaya akan hutan tropis perlahan mulai kehilangan identitasnya. Pencurian kayu, pembabatan hutan secara liar luput dari penyelamatan sang ‘pencinta alam’ Pencinta Alam.
Dalam konteks bahasa adalah seseorang yg sangat mencintai alam. Mencintai berarti melakukan banyak hal untuk sesuatu/seseorang yg dicintai. Mencoba membahagiakan sesuatu/seseorang yg kita cintai dgn tulus. Melakukan banyak hal agar sesuatu/seseorang yg dicintai merasa nyaman. Mencintai itu tanpa sederet syarat apapun, Mencintai itu sesuatu yg tulus, tanpa pamrih. Mencintai Alam, sama halya dgn melakukan banyak hal untuk alam, tanpa syarat-syarat khusus, tanpa dibarengi rasa keegoisan untuk memiliki alam secara individual, tanpa mengabaikan apa yg sebetulnya dibutuhkan oleh alam. Semua harus dilakukan tanpa pamrih, pamrih untuk dimunculkan di media massa, tanpa pamrih di puji banyak pihak, tanpa pamrih untuk mendapat dukungan dana berlebih yg pada akhirnya digunakan entah kemana. Mencintai alam, mencintai wujud ciptan-Nya, mengasihi setiap apa yg ada di dalamnya. Memulai dari hal kecil di sekitar kita. Meski kecil, andai setiap orang melakukannya pasti hasilnya menjadi lebih berarti.
Kehidupan di alam bebas tidak akan pernah terlepas dari berbagai macam
tantangan namun perlu disadari
Tantangan terbesar bukan berasal dari alam atau
medannya, namun tantangan terbesar adalah mengendalikan emosi saat berada di
alam bebas
SALAM LESTARI.
SALAM LESTARI.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar