Mengembangkan hard skill adalah jawaban terpenting
dalam sebuah keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun, tidaklah
cukup hanya kemampuan hard skill , tetapi harus seimbang dengan kemampuan soft
skill dalam menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut. Sumber
daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki hard
skill , tetapi piawai dalam aspek soft skillnya. Ditambahkan juga, bahwa dunia
pendidikanpun mengungkapkan dengan berdasarkan penelitian di Harvard University
Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Nah sebelumnya mari kita simak definisi – definisiapa hardskill dan
softskill.
Apa Itu HardSkill dan SoftSkill?
HARD SKILL adalah sebuah Proses
pembelajaran di perguruan tinggi lebih menitik beratkan pada aspek kognitif.
Hal ini dapat dilihat pada prestasi mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks
prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat berdasarkan hasil penilaian dari evaluasi
dosen terhadap mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang
ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi seperti inilah yang sering disebut
sebagai kemampuan hard skill.
Hard skill yaitu lebih beriorentasi mengembangkan intelligence
quotient (IQ). Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hard skill
merupakan kemampuan untuk menguasai ilmu pengatahuan teknologi dan keterampilan
teknis dalam mengembangkan intelligence quotient yang berhubungan dengan
bidangnya.
Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena kemampuan seseorang
untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar adalah tergantung
bagaimana hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin seseorang bisa membuat
sebuah alat yang berguna jika dia tidak mengetahui cara pembuatan, tujuan, dan
kegunaannya alat tersebut. Ataupun tidak mungkin seseorang mampu memperbaiki
sesuatu jika dia tidak tahu apa yang dia perbaiki.
Sedangkan soft skill bisa didefenisikan sebagai keterampilan lunak (soft)
yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau
dikatakan sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill merupakan
keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal
skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang
mempu mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari kedua pendapat tersebut
diatas, ada kesamaan pendapat tentang pengertian soft skill yaitu interpersonal
skill hanya saja pada pendapat Bahrumsyah ditambahkan intrapersonal
skills yaitu keterampilan mengatur dirinya sendiri.
Dimana HardSkill dan SoftSkill itu diterapkan?
Hardskill dan softskill harus dimiliki oleh setiap karyawan karena sangat
berperan penting dalam sebuah perusahaan yang ingin berkembang. Jika seseorang
sudah mahir dalam hardskill sekaligus pandai dalam softskillnya maka orang
tersebut menjadi sebuah daya tarik dari perusahaan yang ingin mereqrut pegawai
baru. Dengan softskill yang dimiliki oleh seseorang maka diharapkan orang yang
telah mahir di hardskill bisa mengimplementasikan softskillnya, yaitu bisa
bekerja sama dalam sebuah tim yang dimana banyak pekerjaannya dilakukan secara
beregu atau tim.
Dari definisi di atas maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa dalam dunia
kerja itu hardskill dan softskill sangatlah erat kaitannya. Apabila seseorang
memiliki hardskill tetapi tidak memiliki softskill maka dalam dunia kerja
orang tersebut tidak akan bisa menjadi seseorang yang sukses dalam membangun
karirnya. Akan tetapi apabila seseorang memiliki hardskil dan softskill yang
dikembangkan dengan baik maka tidak di ragukan lagi masa depannya. Karena
berdasarkan penelitian dan hasil survey perusahaan – perusahaan besar lebih
cenderung memilih dalam pereqruitment karyawannya yang memiliki softskill dan
hardskill dengan baik.
Untuk itu mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan hard
skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan diimbangi dengan soft skill
sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan. Karena hampir semua perusahaan
dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft
skill, apapun posisi karyawannya. Bagi perekrutan karyawan bagi perusahaan
pendekatan hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill
baik, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan
lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill,
seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam
job requirementnya.
Reference :