#LAPORAN ILMIAH
PENGERTIAN LAPORAN
ILMIAH
Laporan ialah suatu wahana penyampaian
berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan
ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah.
Dengan
kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada
orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui
tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah
disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim &
Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran
secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan
penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang
disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan,
pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Dasar Membuat Laporan
Terdapat 5 hal yang menjadi dasar
dalam membuat laporan, antara lain:
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Jenis-jenis Laporan
Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a. Laporan Lengkap (Monograf)
- Menjelaskan proses penelitian
secara menyeluruh.
- Teknik penyajian sesuai dengan
aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
- Menjelaskan hal-hal yang
sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
- Menjelaskan (juga) kegagalan yang
dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
- Organisasi laporan harus disusun
secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah
padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah
- Artikel ilmiah biasanya merupakan
perasan dari laporan lengkap.
- Isi artikel ilmiah harus
difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
- Artikel ilmiah merupakan
pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan
lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
MACAM-MACAM LAPORAN
ILMIAH
Untuk mengemukakan tentang macam
laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat
melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam.
Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah
selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian
hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi
kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak
menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi
macam-macam laporan tersebut.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap
periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status
organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau
tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang
pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna
menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan
bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna
menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya
berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna
menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan
dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi
pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk
memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh
dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya.
Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian,
stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara
tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan
ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah
adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang
ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat
dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan
yaitu laporan yang disampaikan untuk
melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat
kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir
laporan ini dapat didahului laporan
kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam
usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala
disusun untuk melihat suatu kinerja
yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu
sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan
periode lainnya.
4. Laporan hasil uji
laporan ini perlu juga menyertakan
rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan
akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
CIRI-CIRI LAPORAN
ILMIAH
Dari sudut pandang tujuannya, selera
pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda
dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri
Laporan Ilmiah.
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan
orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga
laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari
ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada
pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet
atau selebaran.
2. Bentuk laporan yang disajikan atas
permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas:
halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan
sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan
nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan itu bersifat sangat
objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan,
kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu
pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari
jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan
lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi
yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan nadanya formal. Kata
ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan
pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi
seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada
ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan
yang ceroboh.
5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul,
disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan
pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik
dapat digunakan sebagai acuan.
PERSYARATAN BAGI
PEMBUAT LAPORAN ILMIAH
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan
juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti
bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1. Memiliki pengetahuan tangan pertama
tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu
dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2. Memiliki sifat tekun dan teliti.
Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya.
Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat
secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan
kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang.
Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan
isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau
dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3. Bersifat objektif. Pernyataan yang
dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh
kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang
diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat
laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka
yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4. Kemampuan untuk menganalisis dan
menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan
membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan
kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif
ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan
berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak
mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5. Kemampuan mengatur fakta secara
sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya
pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6. Pengertian akan kebutuhan pembaca.
Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim)
yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan
dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan
lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung
pembacanya.
Hal yang perlu dicatat menurut
Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan
ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya.
Laporan ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih
dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah.
RANCANGAN USULAN
PENELITIAN
Pengertian penelitian mengandung 2
manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
- Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari
meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap
suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan
peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut
dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau
mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
- Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian
bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga
yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta,
menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai
bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebut
merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam
rancangan (desain) penelitian.
I. PENDAHULUAN
Rancangan usulan penelitian untuk
disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk
kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang
dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan
penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu
disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah
langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi. Usulan penelitian
adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini
memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti,
teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara
penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan
penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang calon siap untuk memasuki
tahap kandidat doktor dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.
II. UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Rancangan usulan
penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
a. Judul penelitian yang direncanakan
akan dilakukan.
b. Identitas
penyusun rancangan.
c. Tanggal pengajuan rancangan ke
Program Pascasarjana.
2. Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a. Rasional dari
judul yang dipilih.
b. Perumusan masalah, telaah pustaka
dan penelitian terdahulu.
c. Tujuan dan kegunaan penelitian.
d. Kerangka pemikiran teoritis.
e. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f. Metode penelitian.
g. Hasil yang diharapkan dan masalah
yang diantisipasi.
h. Jadwal penelitian.
3. Bagian Akhir
a. Daftar pustaka sementara.
b. Daftar riwayat hidup penyusun
rancangan.
Uraian terperinci
mengenai unsur-unsur pokok itu akan disaksikan pada Bab III.
III. ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN
A. Bagian Awal
1. Judul
Judul rancangan usulan penelitian
diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul
ditulis kalimat :
Rancangan
Usulan Penelitian Untuk Disertasi
2. Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama
yang diketik dengan huruf Kapital.
3. Tanggal
Pengajuan, ditulis :
Diajukan
kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………
B. Bagian Utama
1. Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian
untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih
penting dari unsur-unsur pokok lain. Didalam perumusan masalah inilah akan
terlihat kesiapan akademik penyusunan rancangan usulan penelitian itu. Unsur
pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai
berikut :
a. Penjelasan mengenai mengapa masalah
yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu
dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b. Beberapa bukti bahwa masalah
tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c. Letak masalah yang akan diteliti itu
dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Rasional
dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap
pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi
dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang
diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang
diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang
diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.
2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan
penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan
akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari
penelitian yang dirancangkan.
3. Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis
memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan
menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam
rangka penyusunan disertasi.
4. Hipotesis
Hipotesis, jika ada, hendaklah
dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif)
tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
5. Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat
hal-hal sebagai berikut:
a. Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b. Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik
pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian.
c. Metode pengumpulan data dan alat
pengambil data yang akan digunakan.
d. Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau
ada.
e. Alat-alat perlengkapan yang akan
dipakai, kalau ada.
f. Teknik atau model analisis yang akan
dipakai.
g. Rancangan aturan-aturan untuk
menerima atau menolak hipotesis.
6. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara
cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Tahap-tahap penelitian yang akan
dilakukan.
b. Waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan
bulan.
c. Rincian kegiatan untuk tahap
masing-masing.
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan
atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan
penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi
mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan
dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar
pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a. Untuk buku :
1. Nama penulis
2. Tahun
penerbitan
3. Judul buku
4. Nama penerbit
5. Tempat
penerbitan.
b. Untuk jurnal :
1. Nama penulis
2. Tahun
penerbitan
3. Judul tulisan
4. Nama jurnal
5. Jilid ( dan nomor )
6. Halaman.
c. Untuk sumber pustaka lain dapat
digunakan pedoman yang lazim.
d. Cara menulis pustaka dan artikel
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data,
curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai
berikut :
a. Nama lengkap dan derajat akademik
b. Tempat dan
tanggal lahir
c. Pangkat dan
jabatan
d. Riwayat
pendidikan tinggi
e. Karya ilmiah
f. Pertemuan
ilmiah yang dihadiri dan
g. Penghargaan
ilmiah, bila ada.
IV. BAHAN DAN FORMAT
A. Bahan
1. Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan
mempergunakan warna hitam.
2. Tabel dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang
sama.
B. Penyajian Naskah
1. Pengetikan
a. Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan
jarak 1,5 spasi.
b. Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12
point, 10 ketukan tiap inci.
c. Untuk seluruh naskah dipergunakan
tipe huruf yang sama.
d. Lambang,
huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi
menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
e. Huruf kursif
diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
f. Alenia baru
diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
2. Jarak Tepi
Ketikan terletak :
a. Dari tepi
atas : 4 cm
b. Dari tepi
bawah : 3 cm
c. Dari tepi
kiri : 4 cm
d. Dari tepi
kanan : 3 cm
3. Nomor Halaman
Halaman
naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor
urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
4. Tabel dan
Gambar
a. Tabel harus
diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk
mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis
IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila
pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan
hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.
b. Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
5. Berbagai Tingkatan Judul
Berbagai tingkatan judul ditulis
dengan cara sebagai berikut :
a. Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru
dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri
dan kanan.
b. Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital,
diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
c. Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf
pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah.
d. Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti
pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
6. Rujukan dan Kutipan
Semua sumber pustaka yang dikutip
(secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara
menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama
pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang
dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam
suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar
antara 15 - 20 halaman.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar