Tawuran Antar-Pelajar di Bulungan, 1 Siswa Tewas
Tawuran terjadi di Bunderan Bulungan, Jakarta Selatan. Korban bernama Alawi, siswa kelas X SMA 6, berdomisili di Larangan, Ciledug Indah. "Dia mendapat luka tusuk di bagian dada."
Korban kedua, Ramdan Dinis, kelas XII SMA 6, tinggal di Jalan Piso, Bintaro, Jakarta Selatan. Dia luka di pelipis. Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan. Sayangnya, nyawa Alawi tak tertolong. "Dia meninggal di rumah sakit tidak lama setelah dibawa ke sana," ujar Rikwanto.
Pemicu tawuran masih belum diketahui. Polisi baru menemukan sebuah celurit di lokasi. "Dugaan kami, itu alat yang digunakan untuk menewaskan korban," ujarnya.
Hingga sekarang kasus ini masih ditangani Polres Jakarta Selatan. Personel kepolisian masih mengulik data dari sekolah. "Kami mengurai kejadian agar tidak terulang. Anggota kepolisian masih ada di lapangan mengejar pelaku."
Opini / Pendapat :
Tawuran pelajar bukan hanya merugikan pelajar yang terlibat, tetapi merugikan orang lain juga khususnya siswa lain yang tidak ikut tawuran. Gangguan psikologi siswa yang merasa sudah tidak nyaman lagi belajar karena adanya sebuah ancaman dan kekerasan menjadi faktor utama. Selain itu akibat tawuran, banyak fasilitas umum yang rusak. Hal ini menandakan bahwa tawuran yang dilakukan oleh beberapa pelajar benar-benar tidak hanya merugikan pelajar yang bertawuran tapi juga merugikan orang banyak.
Saran saya, untuk mengatasi peristiwa tawuran berdarah antarpelajar ini adalah, sebaiknya pihak sekolah memberikan sanksi yang ketat bagi siswanya jika melanggar aturan. Kemudian sekolah harus menambah waktu belajar mereka, serta memberikan tugas setiap hari agar siswa setelah pulang dari sekolah langsung pulang ke rumah. Selain itu, pihak sekolah juga harus saling bekerjasama dengan sekolah-sekolah lain untuk menghilangkan tawuran ini. Misalkan membuat program studi banding antarsekolah, buka puasa bersama, kerjasama ekstrakurikuler, dan lain-lain.
Tidak hanya pihak sekolah, polisi dan pemerintah juga harus saling bekerjasama dengan sekolah sekolah untuk menghilangkan kebiasaan buruk pelajar ini. Pemerintah harus tegas mengatasi masalah tawuran ini tanpa pandang bulu. Siswa yang diketahui tawuran harus dipecat atau dikeluarkan dari sekolah dan mendekam di penjara beberapa hari atau bulan. Itu semua dilakukan agar siswa yang terlibat tawuran merasa menyesal dan tidak mengulanginya lagi. Pemerintah juga harus bertindak tegas kepada sekolah yang siswanya ketahuan tawuran. Sekolah yang terkait harus diberi sanksi seperti penurunan akreditasi sekolah. Tujuannya jelas, agar sekolah benar-benar serius mendidik siswanya agar tidak melakukan hal yang merugikan orang banyak dan sekolahnya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar