Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan atau peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi perasaan suatu
bangsa yang kompleks. Komplesitas perkembangan kebudayaan tersebut mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan
pembawaan lainnya yang diperoleh dari masyarakat.
Adapun
jika dikaitkan dengan ilmu budaya dasar, kebudayaan adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani, tercakup di dalamnya
usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.
Mencari tahu perkembanagn kebudayaan, adalah mencoba mencari sejauh man
kebudayaan itu eksis, survive, bertahan dan berguna.
Pengertian
Budaya
Kata “kebudayaan”
berasal dari bahsa sansekerta buddhayah,
yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”.
Dengan demikina budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
akal (Koentjaraningrat. 1990 : 181). Kata budaya juga dikupas sebagai
suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, yang berarti daya dan budi. Karena
itu budaya dibedakan dari kebudayaan. Budaya
adalah ‘daya dari budi’ yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan
adalah hasil dari cpta, rasa dan karsa itu sendiri.
Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat, secara formal
didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai,
sikap, makna, hirarki, agama, waktu, hubungan ruang, konsep alam semesta,
objek-objek materi dan milik yang
diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha
individu dan kelompok (Mulyana & Rachamat, 1996 : 18)
Budaya
diartikan juga sebagai hasil kegiatan dari penciptaan batin (akal, budi
manusia)seperti kesenian, kepecayaan dan adat istiadat (Poerwardaminta 1995
: 131). Secara lebih luas definisi budaya adalah Keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya serta yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Hasil akal budi dari
alam sekelilingnya dan dipergunakan untuk kesejahteraan hidupnya atau
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dengan belajar (Koentjaraningrat 1990 :180)
Adapun
kata culture yang merupakan kata asing yang sama artinya dengan kebudayaan,
berasal dari kata colere yang berarti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah
tanah da bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai “segala upaya seta tindakan manusia ntuk
mengolah tanah dan merubah alam” (Koentjaraningrat, 2990 : 182)
Unsur dan
Tata Nilai Budaya
Ada tujuh unsur kebudayaan yang
berlaku universal, yakni :
1.
Bahasa
2.
Sistem teknologi
3.
Sistem mata pencaharian
4.
Organisasi sosial
5.
Sistem pengetahuan
6.
Religi
7.
Kesenian
Adapun
nilai-nilai budaya dibatasi oleh suku bangsa dan bangsa. Sesuatu yang dianggap
baik oleh suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa yang satu belum tentu
dapat diterima oleh suku bangsa yang lain. Oleh sebab itu, nilai-nilai budaya
membatasi dan memberikan karakteristik kepada suatu masyarakat dan kebudayaan.
Perkembangan
dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan
akan senantiasa berubah dan berkembang. Perkembangan tersebut dapat berasal
dari dalam masyarakat dan kebudayaan
sendiri atau karena perubahan lingkungan alam dan fisik tempat masyarakat
hidup. Masyarakat yang terbuka memilik kecenderungan mengalami perkembangan
yang lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat yang tertutup.
Selain
karena peristiwa cultural lag dan cultural survival, perubahan kebudayaan
juga dapat disebabkan oleh cultural
conflict (pertentangan kebudayaan)
dan culture shock (guncangan kebudayaan)
Saat ini,
kita terus merasakan berbagai perkembangna kebudayaan, Lahirnya era teknologi
mampu mengubah budaya yang sejak lama ada. Contoh sederhana mengenai penggunaan
posel atau Hp. Zaman dahulu, orang
untuk berkomunikasi menggunangan cara tradisional, yakni dengan menggunakn
kentongan. Sedangkan sekarangm cukup dengan ponsel atau media internet.
Elemen - Elemen
Budaya
Ada
berbagai jenis budaya di seluruh dunia dan perkembangan kebudayaan masing-masing
memiliki esensi yang unik. Sementara ada pula yang mendefinisikan istilah “budaya”, ada bebrapa unsur yang
bersama-sama merupakan sebagai budaya suatu daerah tertentu terhimpun sebagi sesuatu yang khas.
Oleh
karena itu diperlukan pemahaman menegnai elemen budaya untuk memahami sejauh
mana perkembangan kebudayaan, dari satu budaya ke budaya yang lainnnya, berikut
antara lain :
1)
Bahasa : berbagai bahasa pada dasarnya merupakan bagian
penting dari budaya.
2)
Nirma : setiap
masyarakat atau setia peradaban memiliki seperangkat norma, yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan, dan merupakan elemen penting dari budaya. Hal ini
dapat mencakup folkways, adat istiadat, tabu dan suatu ritual dalam budaya
3)
Nilai :
nilai-nilai sosial suatu peradaban tertentu juga dianggap sebagi unsur budaya.
Nilai-nilai budaya sering menyebut hal-hal yang ingin dicapapi atau hal-hal
yang dianggpa berharga besar atau nilai dalam suatu budaya tertentu.
4)
Agama dan Keyakinan : agama
dan kepercayaan dari orang-orang diperadaban memainkan peran penting dalam
bentuk budaya juga.
5)
Kolektif Sosial
: kolektif sosial mengacu pada kelompok-kelompok
sosial, organisasi, masyarakat, lembaga, kelasdianggap sebagai kontruksi sosial
simbolik.
6)
Status dan Peran dalam Masyarakat : Sebuah status atau peran sosial hanyalah sebuah suatu posisi dalam
suatu kelompokatau masyarakat.
7)
Integrasi Budaya : ini
termasuk tingkat harmini atau integrasi dalam berbagai unsur budaya. Hal ini
dapat mencakup unsur-unsur seperti sub-budaya, budaya lokal, dan perbedaan
antara tradisi sejarah dan budaya.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan
adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara bersama oleh warga suatu
masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional
sebagai pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual
sesuai dengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. penggunaan pengetahuan
oleh orang perorangan atau kelompok orang tau masyarakat, menggambarkan bahwa
sejatinya pengetahuan dimaksud telah dipahami, diserap dan diyakini berkat
adanya suatu proses pendidikan panjang (dari kecil sampai dewasa) dalam bentuk
internalisasi dan sosialisasi.
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada
di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian
banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah
Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka
Kluckhohn ) :
1. Hakekat Hidup
1)
Hidup itu buruk
2)
Hidup itu baik
3)
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar
hidup bisa menjadi baik.
4)
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
2.
Hakekat
Karya
1) Karya itu
untuk menafkahi hidup
2) Karya itu
untuk kehormatan.
3.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
1) Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini
pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
2) Orientasi
masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah
evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
3) Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih
matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
4.
Pandangan
Terhadap Alam
1) Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
2) Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
3) Manusia
berusaha menguasai alam.
5.
Hubungan
Manusia Dengan Manusia
1) Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
2) Orientasi
vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk
memerintah dan memimpin.
3) Individualisme,
menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar