Konsepsi ilmu budaya dasar
didalam kesusastraan memegang peranan penting karena seni ini adalah cerminan
dari nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam masyarakat sejak lama, seni
juga membuat orang yang ingin mengutarakan pendapat atupun gagasannya menjadi
mudah untuk berkomunikasi.
Ilmu budaya dasar dalam kesusastraan dapat diartikan
dalam bentuk prosa, cerita, hikayat, dan
novel. Bentuk kesusastraan tersebut dapat memberikan pengaruh positif kepada
masyarakat karena dapat memberikan wawasan tambahan, kesenangan, dan
melestarikan budaya Indonesia.
Hikayat terkenal pada zaman dahulu karena menceritakan
tentang kejadian dimasa lalu. Banyak cerita-cerita kejadian zaman dahulu dan
masih terkenal di zaman sekarang contohnya cerita malin kundang seorang
anak lelaki yang pergi merantau, pada saat ia kembali, ia durhaka kepada ibunya
dan kemudian malin kundang di kutuk sang ibu menjadi batu.Contoh hikayat yang lain seperti Hikayat
Si Miskin, Hikayat Malin Dewa, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seri Rama, Hikayat Pandawa Jaya, Hikayat
Sang Boma, Hikayat 1001 Malam, Hikayat
Kalilah dan Dimnah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Panca Tantra, Hikayat
Bakhtiar.
Sampai sekarang cerita malin kundang masih sangat
terkenal dikalangan masyarakat bahkan ada sebuah batu yang berbentuk seorang
manusia sedang sujud. Masyarakat setempat mempercayai kalau batu itu adalah
malin kundang yang dikutuk ibunya. Banyak cerita-cerita hikayat selain malin
kundang.
Cerita hikayat memberikan dampak positif karena
nilai-nilai etika yang terkandung di dalam cerita mengajari kita untuk memahami
nilai dari arti sebuah kehidupan. Selain cerita hikayat, kesusastraan dalam bentuk novel, puisi dsb .
Kesusasteraan merujuk kepada hasil seni yang disampaikan melalui bahasa.
Dari segi hurufnya, perkataan kesusasteraan bermaksud "kumpulan buku-buku
yang indah bahasanya dan baik isinya." Pada arti kata yang lebih
luas, kesusasteraan boleh dimaksudkan sebagai segala pengucapan yang
indah-indah, sama ada ia tertulis atau tidak.
Kesusasteraan pada lahiriahnya wujud dalam masyarakat manusia melalui
bentuk tulisan dan juga wujud dalam bentuk lisan. Dalam kehidupan
sehari-harian, kedua-dua bentuk kesusasteraan sememangnya tidak terpisah
daripada kita. Misalnya, kita akan mendengar musik yang mengandungi
lirik lagu yang merupakan hasil sastera. Dan kita sendiri pula akan menggunakan
pelbagai peribahasa dan pepatah yang indah-indah yang sebenarnya juga merupakan
kesusasteraan.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra,
teori sastra, dan karya sastra.
1. Ilmu sastra adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai
segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu
aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut :
·
Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari
tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur,
sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
·
Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak
timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
· Kritik sastra, yaitu
ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian
terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
·
Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi
kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari
masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
2. Teori sastra adalah
asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3. Seni sastra adalah
proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi,
cerpen/novel, atau drama.
Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu
manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan
menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Karya sastra dapat
membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang
mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin
dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat
memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam
karya.
3. Karya sastra dapat
memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita,
serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung
unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya
bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi
sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial
budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu
tertentu.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar